Keliling Indonesia Dengan
Prestasi
Wajah
manis yang dimiliki Umi Sri Haryani
kelahiran Bandar Lampung, 27 Juli 1993 memiliki talenta yang sudah tidak
di ragukan lagi dalam bidang senam. Awalnya umi panggilan akrabnya mengaku sama
sekali tak memiliki cita-cita untuk menggeluti olahraga senam. Pada tahun 2004
saat berada di bangku sekolah dasar oleh guru olahraganya ia terpilih sebagai
salah satu pencarian atlet berbakat atau di sebut talent scouting , karena
usaha dan kerja kerasnya ia terlihat memiliki bakat di bidang senam pada akhirnya ia dinyatakan lolos
sehingga mendapat bimbingan lebih serius untuk diarahkan ke ajang prestasi.
“Dulu pas di minta
mengikuti talent scouting, saya tidak tahu mau diapakan. Yang penting ikut-ikut
saja,” kenangnya. Setelah terpilih dan menjalani lebih rutin, ia bahkan belum
berpikir terlalu jauh bahwa akhirnya akan beraksi di banyak kejuaraan. Berbeda dengan sekarang yang fokus di aerobic,
awalnya Umi berlatih di nomor ritmik. Semua di jalani tanpa protes dan mengalir
saja seperti air mengikuti petunjuk pelatih. Dalam keyakinannya pelatih
pastilah lebih mengerti mana yang terbaik untuk perkembangan prestasi anak
didiknya.
Dalam latihan yang
diikutinya juga tidak berjalan lancar ada hambatan-hambatan yang harus di lalui
seperti suka duka yang dialami sukanya dapat berjalan keliling Indonesia dengan
gratis karna prestasinya dukanya jarang kumpul bareng keluarga.
Pengalaman yang pernah di alami ketika saat latihan
pelatih membimbing dengan nada suara yang keras , “ emang paling tidak bisa
dibentak, terangnya”. Tapi orang tua selalu memberikan semangat untuk terus
bertahan. Dalam catatan, umi sudah menorehkn prestasi sejak 2004 dengn meraih
medali perunggu pada Kejuaraan Usia Dini di Jakarta. Tanpa mengurangi rasa
syukur menempati posdium tiga tentu tidak serta merta membuatnya berpuas diri.
Gadis yang hobi travelling ini terus berlatih demi meningkatkan kemampuannya
menguasai gerakan-gerakan senam yang lebih sempurna.
Ia tidak pernah
menyerah saat dilanda kekalahan dalam bertanding karena setiap perlombaan ada
yang menang juga ada yang kalah.” Apapun yang saya dapat dari pentas tanding,
semua sangat berharga dan memberi kesan tersendiri. Sekalipun pulang dengan
tangan hampa, setidaknya saya mendapatkan pengalaman dan pelajaran, tandasnya.
“
Kejuaraan yang akan
diikuti menjelang di tahun 2016 ia sedang fokus untuk Kejuaraan PON XIX di Jawa
Barat untuk membawa nama Lampung di kancah nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar